Upaya Edukasi Pencegahan DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD

Assalamualaikum...

Alhamdulillah senang sekali di bulan suci Ramadhan ini bisa tetap beraktivitas dengan baik dan tetap produktif walaupun sedang berpuasa , dan yang buat lebih senang saya bisa menghadiri event Talkshow dan Buka Puasa Bersama #Ayo3MplusVaksinDBD bersama Takeda dalam Kemitraan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, yang Meraih Penghargaan PR Indonesia Award 2024 untuk Program Pencegahan DBD Di Indonesia.




Kegiatan berlangsung pada tanggal  21 Maret 2024 di Hotel Raffles Jakarta. Yang dihadiri Dirjen P2P Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS , Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht , dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia , Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Indonesia, dan acar di pandu oleh moderator Shahnaz Haque.


Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht

Acara di Awali dengan sambutan dari Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, pencapaian yang luar biasa melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.

"Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami.

Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutan baik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, serta masyarakat umum. Prestasi ini bukan hanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudah dengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.” tutur Bpk.Andreas Gutknecht,Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines




Beragam upaya edukasi pencegahan dengue dari kemitraan PT Takeda Innovative Medicines dan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia termasuk, kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD  komitmen kuat Takeda dan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD melalui serangkaian kegiatan yang komprehensif, serta komitmen yang berkelanjutan untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di Indonesia pada 2030.


dr. Imran Pambudi, MPHM, 
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular


Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat,

“Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkatterkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.”




Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”





Selain itu untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.

Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.





Dan tidak hanya itu “Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan. Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” tutup Andreas.




Ayo kita menjaga keluarga dari serangan nyamuk demam berdarah dengan selalu rutin melalukan 3M plus Vaksin DBD
1. Menguras tempat penampungan air
2. Menutup tempat-tempat penampungan air
3. Mengubur atau memanfaatkan barang bekas yang menjadi tempat bersarang nyamuk
4. Plus melakukan Vaksinasi DBD untuk mengurangi resiko mengalami demam berdarah yang berat dan rawat inap.
 Semoga kita selalu diberi kesehatan dan di lindungi dari segala jenis penyakit
Aminnnn...











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makin Sehat dan Bugar NgeGYM Dengan Fasilitas Lengkap di OSBOND GYM

Skin Care Alami dari Adorée Paris

Cegah Gigi Berlubang dengan Pasta Gigi Kandungan Siwak dari Sasha